GKJW Pro

GKJW Pro
Majelis Jemaat GKJWPro

Kamis, 19 Maret 2020

PERCERAIAN WARGA GKJW DI KABUPATEN JEMBER: Suatu Analisa Teori Pertukaran Sosial

Abstract: 

The congregation of Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) in Jember is the subject of the research and an integral part that divorce rates is rising. The teaching of Christian faith is not to be divorced, but in fact divorce occurs. In the 1970s, there were no divorces; however in the 2000s divorce befell in the GKJW Christian family in Jember. The high divorce of church members in Jember in the 2000s became a challenge to Church service. The data from Jember Regency Population and Civil Registration Office is in line with the divorce happened in GKJW Congregations in Jember. What factors cause divorce in the GKJW Church in all of Jember District? Social supports, administrative requirements, religious background are the main factors causing divorce. While supporting factors, husband and wife accountability, PIL or WIL, family conflicts and communication are the stimulants of divorce. These are social facts that are intertwined in church service on society context. Institutionally or personally, church servants should prepare themselves and the “tools” of the services being needed, in preparation for possible problems that will occur.  

Keywords: church, social, family, divorce 

Abstrak: 

Warga Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di kabupaten Jember menjadi subjek penelitian dan bagian integral meningkatnya angka perceraian. Ajaran iman umat Kristen adalah tidak boleh bercerai, tetapi kenyataannya perceraian terjadi. Tahun 1970-an tidak ada perceraian, tetapi tahun 2000-an perceraian terjadi dalam keluarga Kristen GKJW di Jember. Tingginya perceraian warga gereja di Jember di tahun 2000an menjadi tantangan pelayanan Gereja. Data perceraian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jember, sebanding lurus dengan perceraian di Jemaat-Jemaat GKJW Kabupaten Jember. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perceraian di Jemaat GKJW se-Kabupaten Jember? Dukungan sosial, persyaratan administrasi, latar belakang agama, menjadi faktor utama penyebab perceraian. Sedang faktor pendukung, tanggung jawab suami isteri, PIL atau WIL, konflik keluarga dan komunikasi menjadi stimulan perceraian. Inilah fakta sosial yang berkelindan dalam pelayanan gereja dalam konteks bermasyarakat. Semestinya secara institusi ataupun personal pelayan gereja membekali diri dan mempersiapkan “piranti-piranti” pelayanan yang dibutuhkan, sebagai persiapan terhadap kemungkinan persoalan yang akan terjadi. 

Kata kunci: gereja, masyarakat, suami-istri, perceraian 

References

Bierstedt, R., & Blau, P. M. (2006). Exchange and Power in Social Life. In American Sociological Review (Vol. 30). https://doi.org/10.2307/2091154
Blau, P. M. (2002). A Macrosociological Theory of Social Structure. American Journal of Sociology, 83(1), 26–54. https://doi.org/10.1086/226505
Collins, R., & Blau, P. M. (2006). Inequality and Heterogeneity: A Primitive Theory of Social Structure. In Social Forces (Vol. 58). https://doi.org/10.2307/2577612
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dictionary Sociology. (2006). London: Penguin Reference.
Eminyan, M. (2001). Teologi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius.
Giddens, A. (2001). Runway World: bagaimana globalisasi merombak kehidupan kita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
GKJW. Tata dan Pranata GKJW. , (1996).
GKJW. Akta dan Catatan Sidang Majelis Agung GKJW. , (2002).
GKJW. (2010). Materi Sidang Majelis Jemaat GKJW Sidomulyo tanggal 24 Februari 2010 dan Rapat PHMJ tanggal 11 Agustus 2010.
GKJW. (2011). Himpunan Laporan dan Informasi Sidang Majelis Daerah Besuki Barat I/2011 di Jemaat Sidorejo.
Goode, W. J. (1983). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bina Aksara.
Gulardi, S. T. (1999). Perubahan Nilai di Kalangan Wanita Bercerai. In T. O. Ihromi (Ed.), Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hornby, A. S. (2010). Oxford Advanced Learner ’ s Dictionary ( International Student’s Edition ). In Oxford University Press.
KBBI. (2016). KBBI - Kamus Besar Bahasa Indonesia. In Kbbi.Kemdikbud.Go.Id (3rd ed.). Jakarta: Balai Pustaka.
Nottingham, E. K. (1996). Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Pengadilan Negeri Jember. Turunan Putusan Perkara Perdata Nomor 100/Pdt.G/2007/PN.Jr. , (2007).
Pengadilan Negeri Jember. Turunan Putusan Perkara Perdata Nomor 35/Pdt.G/2007/PN.Jr. , (2007).
Rex, J., & Homans, G. C. (2007). Social Behaviour, Its Elementary Forms. The British Journal of Sociology. https://doi.org/10.2307/587952
Rodgers, R. H., & Stroup, A. L. (2006). Marriage and Family: A Developmental Approach. In Journal of Marriage and the Family (Vol. 29). https://doi.org/10.2307/349618
Stott, J. (1996). Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristian (3rd ed.). Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Swalem, I. G. K. (1987). Pembangunan Desa. Buleleng: Kantor Pembangunan Desa Kabupaten Buleleng.
Truzzi, M., & Turner, J. H. (2006). The Structure of Sociological Theory. In Social Forces (6th ed., Vol. 54). https://doi.org/10.2307/2576657

ADVEN-NATAL DAN TEOLOGI DISABILITAS BAGI ANAK REMAJA[1]

  Imanuel Teguh Harisantoso [2] 1.      GKJW menyebut “ibadah adalah berhimpunnya warga untuk menghadap dan mewujudkan persekutuannya deng...