RAMUAN CINTA
lkisah
di sebuah desa kecil, di pinggir hutan Londo Lampesan (utara pantai Papuma –
Watu Ulo Ambulu) terdapat sebuah keluarga yang sedang mengadakan eksperimen:
ramuan air yang dicampir dengan buah plethekan
(tanaman yang banyak tumbuh di kebun atau hutan). Percobaan pertama, buah plethekan dimasukan kedalam tabung
eksperimen yang berisi air. Hasilnya, buah plethekan
tersebut menghasilkan letupan-letupan yang mengakibatkan kecelakaan, karena
letupan tersebut mengenai mata, dan bagian wajah yang lain. Tidak hanya
mencelakakan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Karena merasa hasilnya yang tidak sesuai dengan
harapan keluarga inipun melakukan percobaan yang kedua, dengan menggunakan
ramuan yang sama. Keluarga juga sudah
mempersiapkan pelindung wajah serta pengaman yang lain, karena ditakutkan
terjadi letupan seperti uji coba pertama. Keluarga menanti hasil percobaan
dengan penuh tanda tanya. Setelah ditunggu beberapa waktu, ternyata ramuan
tersebut tidak menghasilkan letupan.
Aneh.
Percobaan yang sama. Ramuan dan materi sama, tetapi hasil tidak sama. Uji coba
pertama reaksinya mencelakakan, sedang yang kedua tidak terjadi apa-apa.
Demikianlah
gambaran cinta yang terajut antara seorang laki-laki dan perempuan dalam sebuah
keluarga. Ramuan cinta terkadang menimbulkan letupan-letupan yang mencelakakan
dan merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Tetapi di lain pihak dengan
ramuan cinta yang sama, tidak jarang menimbulkan keharmonisan, keserasian,
kebahagiaan dan kelestarian hidup keluarga. Dasar ramuan cinta memang sulit
ditebak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar